Kilas Berita :
Home » » Gerakan Dakwah Kampus Indonesia Akan Tarik Perhatian Dunia

Gerakan Dakwah Kampus Indonesia Akan Tarik Perhatian Dunia

Written By PUSKOMDA Priangan Timur on 20 Jun 2012 | 6/20/2012




(UNILA): “Sejarah dan Pemikiran Gerakan Dakwah Kampus di Indonesia”. Demikian judul Disertasi seorang Dosen dari Keio University, Jepang. Ia adalah Yo Nonaka, seorang dosen wanita sekaligus Researcher (peneliti) dari Keio Research Institute Japan yang tertarik untuk meneliti tentang Gerakan Dakwah Kampus di Indonesia.


Menurut Yo, ketertarikannya pada dakwah dan Islam memiliki cerita tersendiri. Sebelumnya Yo pernah mengalami pertukaran pelajar selama satu tahun di Makasar pada waktu dirinya berada di SMA (Sekolah Menengah Atas). Selama di Makasar, Yo tinggal dengan orang tua angkat, yakni seorang muslim. Sementara itu, apa yang Yo rasakan selama ini di Jepang, membuatnya memiliki ketertarikan tersendiri terhadap Islam.

Menurut Yo, banyak literatur di Jepang yang berasal dari barat. Buku-buku dari barat tersebut sangat banyak yang memiliki penilaian negatif tentang Islam. Terutama setelah tragedi  WTC pada September 2001. Penilaian kebanyakan masyarakat Jepang tentang Islam sungguh negatif. Sementara, Yo tidak merasakan hal itu selama dirinya tinggal bersama orangtua angkatnya di Makasar. Oleh karena itu, Yo ingin membuat suatu penelitian yang membuktikannya secara ilmiah.

Maka Yo memilih tesis tentang Gerakan Jilbab untuk perempuan muda. Yo semakin merasa tertarik, ketika ternyata diketahui, beberapa alasan wanita muda tersebut adalah karena adanya pemahaman yang mendalam. Pemahaman tersebut didapatkan dari gerakan-gerakan dakwah yang mereka ikuti semasa sekolah di SMA ataupun di kampus.


Maka Yo memantapkan penelitiannya tentang Islam dalam Disertasinya yang mengupas tentang Gerakan Dakwah Kampus.  Yo yang telah merampungkan disertasinya yang merupakan gabungan konsentrasi ilmu antara Hubungan Internasional dan Sosiologi ini, kembali ke Indonesia sejak 17 Januari hingga 1 Februari mendatang untuk melengkapi penelitiannya.

Universitas Lampung (Unila) adalah salah satu tujuannya selain UI (Univeritas Indonesia), ITB (Institut Teknologi Bandung) dan Unair (Universitas Airlangga). Tepatnya di Birohmah (Bina Rohani Mahasiswa) Unila yang tahun ini memegang amanah sebagai Pusat Komunikasi Nasional (Puskomnas) FSLDK Indonesia yang menjadi tempat Yo menggali berbagai informasi mengenai jaringan gerakan dakwah kampus di Indonesia.

Menurut Yo, beberapa yang ia kagumi atas gerakan dakwah kampus ialah adanya kemampuan gerakan dakwah untuk berkontribusi secara sosial kepada masyarakat. Akan tetapi hal tersebut diimbangi oleh pengembangan kapasitas pada diri masing-masing aktivis dakwah. “Sehingga berimbang atas apa yang didapatkan masyarakat dengan yang didapatkan diri pribadi,” ungkap wanita yang merampungkan studi S1-nya pada Policy Management Faculty ini.

Achmad Rochfi’i Chaniago (Matematika’06), Ketua Puskomnas FSLDK Indonesia mengungkapkan kebanggaanya atas hal tersebut. “Ini hanyalah buah dari amanah yang diemban oleh Birohmah tahun ini, yaitu sebagai koordinator Puskomnas FSLDK,” ungkap Rochfi’i. “Kami bangga atas penelitian yang diakukan oleh seorang dosen yang sudah datang jauh-jauh dari Jepang. Sangat mengapresiasi disertasi Yo-san,” tambahnya.

“Pastinya hal ini menjadi peluang besar bagi Indonesia. Sebagai salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, tentunya Indonesia cukup dapat menjadi representasi bagi negara-negara lain,”pungkas Rochfi’i.

Rochfi’i juga mengungkapkan bahwa ia berharap, melalui penelitian ini, dunia dapat mengetahui bagaimana Islam sesungguhnya merupakan agama rahmatan lil’alamin, sehingga isu-isu yang menjelekkan Islam akan menghilang dengan sendirinya.

“Bukan hilang karena adanya counter terhadap isu tersebut. Akan tetapi hilang dengan sendirinya seiring dengan kontribusi nyata yang umat Islam lakukan dengan maksimal,” tegas Rochfi’i.

Menurut Yo, hasil penelitiannya ini akan menjadi sebuah jurnal yang dapat dipublikasikan tidak hanya dikalangan mahasiswa namun juga seluruh masyarakat Jepang. Namun Yo mengaku pada awalnya, ia baru akan menerbitkan dalam bahasa Jepang saja.

Menjelang akhir pertemuan dengan Yo, ia mengungkapkan saran untuk gerakan dakwah kampus ke depan. “Sebaiknya gerakan dakwah kampus lebih banyak memanfaatkan media informasi khususnya dalam dunia maya, seperti website ataupun twitter.  Sehingga informasi tentang Islam akan lebih banyak diketahui secara mendalam,” sarannya.

Yo juga sempat mengatakan dalam bahasa Indonesia di akhir pertemuan, dengan logat Jepangnya yang kental, “kalau gak BBQ, gak trendi.” [Atika] sumber : Website FISIP UNILA 26/1/2012
Share this article :

Puskomda FSLDK Priangan Timur

Puskomda FSLDK Priangan Timur
 
Support : Team MCD FSLDK Priangan Timur
Copyright © 2010. FSLDK Priangan Timur - Jawa Barat - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website | Editing by Team MCD
Proudly powered by Blogger