![]() |
Foto : vivanewa.com |
Ustad Jeffry Al Buchori atau akrab disapa Uje itu, mengibaratkan Ariel (eks vokalis Peterpan) mengikuti pesantren, selama menjalani hukuman penjara di rutan Kebon Waru, Bandung, Jawa Barat, terkait kasus yang melibatkannya pada 2010 lalu.
"Saya menganggap Ariel masuk pesantren sebetulnya. Saya berbaik sangka, bahwasanya bohong kalau seorang Ariel yang cerdas, yang mampu mengarang, dititipi ilmu oleh Allah untuk membuat terpukau, dia tidak bisa mengambil hikmah dari pelajaran kehidupannya, bohong," serunya, saat ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Memang, eks vokalis Peterpan itu, secara tidak langsung mendapatkan pencerahan lewat perjalanan hidupnya. Menurutnya, Ariel sekarang bisa lebih bijak dalam bersikap karena ilmu yang diperolehnya dari pengalamannya sendiri.
"Dia sudah merasakan garam seperti apa, pedasnya cabai seperti apa, dalamnya lautan seperti apa, dia sudah bercerita. Kalau kemarin itu hanya angan-angan ciptaan lagunya. Sekarang benar-benar masuk dalam hidupnya, " ucapnya.
Jadi, Ariel pantas mendapatkan kesempatan kedua? "Kalau Allah saja selalu kasih kesempatan kepada hambanya yang selalu mempermainkan dosa, mempermainkan kata istigfar, dan tobat. Manusia tiba-tiba menjadi picik, padahal pernah berbuat salah. Hanya saja bedanya enggak ketahuan. Bedanya kita dengan Ariel kan enggak ketahuan. Ariel ketahuan. Sementara di mata Allah semuanya ketahuan," tandasnya. Semoga ini menjadi pelajaran buat kita semua dan termotivasi untuk memperbaiki diri. sumber : tribunnews.com
"Saya menganggap Ariel masuk pesantren sebetulnya. Saya berbaik sangka, bahwasanya bohong kalau seorang Ariel yang cerdas, yang mampu mengarang, dititipi ilmu oleh Allah untuk membuat terpukau, dia tidak bisa mengambil hikmah dari pelajaran kehidupannya, bohong," serunya, saat ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Memang, eks vokalis Peterpan itu, secara tidak langsung mendapatkan pencerahan lewat perjalanan hidupnya. Menurutnya, Ariel sekarang bisa lebih bijak dalam bersikap karena ilmu yang diperolehnya dari pengalamannya sendiri.
"Dia sudah merasakan garam seperti apa, pedasnya cabai seperti apa, dalamnya lautan seperti apa, dia sudah bercerita. Kalau kemarin itu hanya angan-angan ciptaan lagunya. Sekarang benar-benar masuk dalam hidupnya, " ucapnya.
Jadi, Ariel pantas mendapatkan kesempatan kedua? "Kalau Allah saja selalu kasih kesempatan kepada hambanya yang selalu mempermainkan dosa, mempermainkan kata istigfar, dan tobat. Manusia tiba-tiba menjadi picik, padahal pernah berbuat salah. Hanya saja bedanya enggak ketahuan. Bedanya kita dengan Ariel kan enggak ketahuan. Ariel ketahuan. Sementara di mata Allah semuanya ketahuan," tandasnya. Semoga ini menjadi pelajaran buat kita semua dan termotivasi untuk memperbaiki diri. sumber : tribunnews.com