Dengan rasa Syukur kepada Nya Kakak bisa bersilaturahim lagi dengan Adik adik ku yang selalu ceria karena penuh dengan keimanan. Ijinkan Kakak mu ini mengungkapkan sesuatu.....
Adik Adik Ku Yang Kakak Sayangi,
Tak terasa kebersamaan kita, candatawa kita, dan keceriaan itu telah lama pergi karena bagaimanapun disetiap perjumpaan itu pasti ada perpisahan,dan Kakak harus menunaikan amanah lain, di tempat yang lain, dan dengan suasana yang lain. Adik Adik Ku, pernah mendengar tidak Kakak bercerita di ruangan sempit itu setelah usai mentoring atau rapat, sebenarnya Kakak ingin mengatakan ini hanya sebatas kemampuan Kakak mengakader Kalian dari siang dan malam dan tak pernah Kakak melupakan deretan wajah wajah kalian dalam setiap bait do’a Rabhithah itu, agar kelak suatu saat terlahir para pemimpin yang jauh lebih baik dari Kakak mu ini. Dan Sungguh memang berat meninggalkan kalian semua yang mungkin belum atau jauh dari maksimal atas usaha ini, berat sekali Adik Ku....
Adik Adik Ku Yang Kakak Cintai,
Kakak hanya bisa mengantarakan kalian semua sampai kedepan sebuah pintu gerbang perjuangan, dimana kalian kelak dituntut bersama sama dengan sahabat seperjuangan kalian bersama mengarungi di dalam nya dalam suka atau duka melalui bahtera sederhana ini. Kadang mengeluh, Tapi itulah Cinta, Ya itu cinta yang membutuhkan pengorbanan lebih, yang akan memintamu kadang sampai fikiranmu, keringatmu, hingga menggerus habis tulang belulangmu sampai tubuhmu yang letih itu terus dipaksa untuk berfikir, berlari, dan terus berlari. Dan mungkin kelak guratan keluhanan itu diungkapakan hanya lewat tetesan air mata dalam sujud di keheningan malam. Dan itu harus adikku sadari sebelum nya inilah jalan panjang itu......
Adik ku,
Kakak hanya bisa menatap dari kejauhan, jerih payah kalian semua mengemban amanah lewat bahtera ini. Tapi Kakak yakin kalian tidak sendirian, Tidak !. Ada keluarga besar yang selalu menemani di dalam nya selalu ada rasa kasih sayang yang terhimpun dalam keluarga besar ini, Keluarga Besar LDK ini.
Adik Adik Ku Yang Kakak Harapkan
Esok lusa Kampus ini, ada di pundak kalian semua. Maju atau tidaknya tergantung kemana kalian semua melangkah hari ini. Di sana, dari setiap sendi dan sudut sudut kampus sebenarnya banyak orang yang selalu menanti kecupan sejuk seperti percikan kecipak air wudhu di dingin malam untuk sebuah rasa persahabatan dari mulai lantunan salam, senyum, dan sapa mu pada mereka. Tapi, ketika senyum mu tak terbalas, Allah telah menghitung manis nya senyum mu. Ketika sapaanmu tak terjawab Allah tak lupa berapa kata yang kau ucapkan. Ketika ajakanmu tak terpenuhi hingga rasa penatmu ada, Malaikat takkan tertinggal senantiasa mencatatnya. Ketika kau menangis akan perihnya perjuangan, Allah tak kan pernah lalai menghitung berapa tetes air matamu. Sampai ketika mereka lari meninggalkanmu, Allah takkan pernah lupa menemanimu. Kakak titipkan Kampus ini pada kalian semua jaga baik baik dan teruskan air sejuk yang mengalir itu.
Terakhir,
Adik Adik Ku
Kakak sudah memaafkan jika ada khilaf dan salah selama ini, dan Kakak juga mohon maaf. Kakak selalu akan mendo’a kan walau dari kejauhan untuk keberhasilan kalian di Kampus ini, dan Kakak yakin...Orang orang yang selalu menolong Agama Allah ini, Maka Allah akan menolongnya... selamat berjuang Adik Adik Ku, Allah bersama mu !
Salam rindu dan sayang dari Kami,
Adik Adik Ku Yang Kakak Sayangi,
Tak terasa kebersamaan kita, candatawa kita, dan keceriaan itu telah lama pergi karena bagaimanapun disetiap perjumpaan itu pasti ada perpisahan,dan Kakak harus menunaikan amanah lain, di tempat yang lain, dan dengan suasana yang lain. Adik Adik Ku, pernah mendengar tidak Kakak bercerita di ruangan sempit itu setelah usai mentoring atau rapat, sebenarnya Kakak ingin mengatakan ini hanya sebatas kemampuan Kakak mengakader Kalian dari siang dan malam dan tak pernah Kakak melupakan deretan wajah wajah kalian dalam setiap bait do’a Rabhithah itu, agar kelak suatu saat terlahir para pemimpin yang jauh lebih baik dari Kakak mu ini. Dan Sungguh memang berat meninggalkan kalian semua yang mungkin belum atau jauh dari maksimal atas usaha ini, berat sekali Adik Ku....
Adik Adik Ku Yang Kakak Cintai,
Kakak hanya bisa mengantarakan kalian semua sampai kedepan sebuah pintu gerbang perjuangan, dimana kalian kelak dituntut bersama sama dengan sahabat seperjuangan kalian bersama mengarungi di dalam nya dalam suka atau duka melalui bahtera sederhana ini. Kadang mengeluh, Tapi itulah Cinta, Ya itu cinta yang membutuhkan pengorbanan lebih, yang akan memintamu kadang sampai fikiranmu, keringatmu, hingga menggerus habis tulang belulangmu sampai tubuhmu yang letih itu terus dipaksa untuk berfikir, berlari, dan terus berlari. Dan mungkin kelak guratan keluhanan itu diungkapakan hanya lewat tetesan air mata dalam sujud di keheningan malam. Dan itu harus adikku sadari sebelum nya inilah jalan panjang itu......
Adik ku,
Kakak hanya bisa menatap dari kejauhan, jerih payah kalian semua mengemban amanah lewat bahtera ini. Tapi Kakak yakin kalian tidak sendirian, Tidak !. Ada keluarga besar yang selalu menemani di dalam nya selalu ada rasa kasih sayang yang terhimpun dalam keluarga besar ini, Keluarga Besar LDK ini.
Adik Adik Ku Yang Kakak Harapkan
Esok lusa Kampus ini, ada di pundak kalian semua. Maju atau tidaknya tergantung kemana kalian semua melangkah hari ini. Di sana, dari setiap sendi dan sudut sudut kampus sebenarnya banyak orang yang selalu menanti kecupan sejuk seperti percikan kecipak air wudhu di dingin malam untuk sebuah rasa persahabatan dari mulai lantunan salam, senyum, dan sapa mu pada mereka. Tapi, ketika senyum mu tak terbalas, Allah telah menghitung manis nya senyum mu. Ketika sapaanmu tak terjawab Allah tak lupa berapa kata yang kau ucapkan. Ketika ajakanmu tak terpenuhi hingga rasa penatmu ada, Malaikat takkan tertinggal senantiasa mencatatnya. Ketika kau menangis akan perihnya perjuangan, Allah tak kan pernah lalai menghitung berapa tetes air matamu. Sampai ketika mereka lari meninggalkanmu, Allah takkan pernah lupa menemanimu. Kakak titipkan Kampus ini pada kalian semua jaga baik baik dan teruskan air sejuk yang mengalir itu.
Terakhir,
Adik Adik Ku
Kakak sudah memaafkan jika ada khilaf dan salah selama ini, dan Kakak juga mohon maaf. Kakak selalu akan mendo’a kan walau dari kejauhan untuk keberhasilan kalian di Kampus ini, dan Kakak yakin...Orang orang yang selalu menolong Agama Allah ini, Maka Allah akan menolongnya... selamat berjuang Adik Adik Ku, Allah bersama mu !
Salam rindu dan sayang dari Kami,
Kakak Kakak mu...