![]() |
Pengurus FSLDK Priangan Timur & Jajaran Redaksi Surat Kabar Radar Tsm |
Dalam menyampaikan syi’arnya di kampus, Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Priangan Timur menggunakan koran kampus sebagai medianya. Hal itu terungkap saat delapan orang pengurus inti FSLDK mempelajari lebih dalam cara kerja media dengan melakukan kunjungan diskusi di Graha Pena Radar Tasikmalaya, Selasa (31/1).
Dalam kunjungan ada diskusi yang cukup interaktif antara pengurus FSLDK dengan awak Radar Tasikmalaya. Pertanyaan yang dilontarkan peserta cukup kritis. Salah satu pertanyaan terlontar dari Wahyudin, ketua FSLDK Priangan Timur yang bertanya tentang bagaimana mengelola koran kampus agar menarik untuk dibaca dan isi dakwahnya bisa tersampaikan.
Pertanyaan tersebut langsung dijawab Usep Saefulloh redaktur pelaksana Harian Pagi Radar Tasikmalaya. Menurut Usep, agar koran kampus menarik minat pembaca maka isi koran tersebut jangan terlalu kaku, tapi harus dinamis, baik dalam hal konten maupun perwajahan.
“Muatlah berita-berita yang penting dan menarik, kemas dengan bahasa yang mudah dimengerti dan tidak kaku. Yang tak kalah penting, perhatikan layout-nya agar perwajahan koran lebih menarik,” ungkap Usep.
Sementara itu, Wahyudin mengatakan tujuan berkunjung untuk sharing mengenai dunia jurnalistik dan proses kerjanya.
Setelah kunjungan ini, lanjutnya, ia dan rekan-rekannya mendapat banyak pelajaran dan wawasan yang nantinya akan ia bagikan kepada anggota LDK (Lembaga Dakwah Kampus) lainnya yang tersebar di 15 kampus di Priangan Timur. (na)
Dalam kunjungan ada diskusi yang cukup interaktif antara pengurus FSLDK dengan awak Radar Tasikmalaya. Pertanyaan yang dilontarkan peserta cukup kritis. Salah satu pertanyaan terlontar dari Wahyudin, ketua FSLDK Priangan Timur yang bertanya tentang bagaimana mengelola koran kampus agar menarik untuk dibaca dan isi dakwahnya bisa tersampaikan.
Pertanyaan tersebut langsung dijawab Usep Saefulloh redaktur pelaksana Harian Pagi Radar Tasikmalaya. Menurut Usep, agar koran kampus menarik minat pembaca maka isi koran tersebut jangan terlalu kaku, tapi harus dinamis, baik dalam hal konten maupun perwajahan.
“Muatlah berita-berita yang penting dan menarik, kemas dengan bahasa yang mudah dimengerti dan tidak kaku. Yang tak kalah penting, perhatikan layout-nya agar perwajahan koran lebih menarik,” ungkap Usep.
Sementara itu, Wahyudin mengatakan tujuan berkunjung untuk sharing mengenai dunia jurnalistik dan proses kerjanya.
Setelah kunjungan ini, lanjutnya, ia dan rekan-rekannya mendapat banyak pelajaran dan wawasan yang nantinya akan ia bagikan kepada anggota LDK (Lembaga Dakwah Kampus) lainnya yang tersebar di 15 kampus di Priangan Timur. (na)
Sumber : http://www.radartasikmalaya.com/
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !