Washington – PIP: Amerika Serikat menyatakan menghentikan pendanaan untuk Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO) setelah Palestina memperoleh keanggotaan penuh di organisasi di bawah PBB.
Jubir kementerian luar negeri Amerika, Victorio Noland meyatakan kepada para wartawan, “menurut rencana (anggaran) kami menutupi 60 juta dolar untuk UNESCO pada November depan (sekarang) namun kami tidak akan mengucurkan dana ini.”
Amerika menilai voting Majlis Umum PBB untuk keanggotaan penuh Palestina di UNESCO sebagai upaya memotong jalan dan menggagalkan perguliran perundingan damai.
Jubir kepresidenan Amerika Jay Karni mengisyaratkan, “Voting keanggotaan Otoritas Palestina hari ini ke UNESCO adalah terlalu dini dan bukan waktunya dan hanya memberikan dampak sebaliknya bagi upaya menuju perdamaian utuh, adil, final di Timur Tengah.”
Sebelumnya, UNESCO mengumumkan resmi kemarin Senin (31/10) memberikan keanggotaan penuh “negara Palestina” di organisasi tersebut.
Proses voting atas proposal resolusi yang diajukan oleh Otoritas Palestina (Ramallah) kepada UNESCO dilakukan kemarin di kantor organisasi ini di ibukota Prancis Paris. Tuntutan Palestina ini mendapatkan dukungan 107 dari anggota PBB yang berjumlah 173, suara menolak berjumlah 17 negara di antaranya Amerika dan Israel sementara 52 negara abstain. UNESCO menjadi sasaran proposal pertama Otoritas Palestina untuk bergabung menjadi anggota penuhnya.
Jubir kementerian luar negeri Amerika, Victorio Noland meyatakan kepada para wartawan, “menurut rencana (anggaran) kami menutupi 60 juta dolar untuk UNESCO pada November depan (sekarang) namun kami tidak akan mengucurkan dana ini.”
Amerika menilai voting Majlis Umum PBB untuk keanggotaan penuh Palestina di UNESCO sebagai upaya memotong jalan dan menggagalkan perguliran perundingan damai.
Jubir kepresidenan Amerika Jay Karni mengisyaratkan, “Voting keanggotaan Otoritas Palestina hari ini ke UNESCO adalah terlalu dini dan bukan waktunya dan hanya memberikan dampak sebaliknya bagi upaya menuju perdamaian utuh, adil, final di Timur Tengah.”
Sebelumnya, UNESCO mengumumkan resmi kemarin Senin (31/10) memberikan keanggotaan penuh “negara Palestina” di organisasi tersebut.
Proses voting atas proposal resolusi yang diajukan oleh Otoritas Palestina (Ramallah) kepada UNESCO dilakukan kemarin di kantor organisasi ini di ibukota Prancis Paris. Tuntutan Palestina ini mendapatkan dukungan 107 dari anggota PBB yang berjumlah 173, suara menolak berjumlah 17 negara di antaranya Amerika dan Israel sementara 52 negara abstain. UNESCO menjadi sasaran proposal pertama Otoritas Palestina untuk bergabung menjadi anggota penuhnya.