Otoritas Yunani secara resmi menyampaikan tidak akan mengizinkan "Armada Kebasan 2" berlayar menuju Jalur Gaza dari pelabuhannya, tanpa memberikan alasan apapun atas penolakan ini.
Koordinator media "Freedom Flotilla 2", Rami Abduh, mengatakan, "OtoritasYunani secara resmi telah menyampaikan kepada aliansi armada kebebasan bahwa pihaknya menolak mengizinkan kapal-kapal pembebasan blokade Gaza berlayar dari pelabuhannya. Pihak Yunani tidak memberikan alasan apapun terkait keputusan ini."
Rami menuduh pemerintah Yunani tunduk pada ancaman dan dikte Israel agar mendegah armada kebebasan merealisasikan misi kemanusiaanya dan menyampaikan bantuan kemanusiaan yang dibawa kepada orang-orang yang membutuhkan di Jalur Gaza. Dia menjelaslakan bahwa ancaman Israel terhadap Yunani ini mencakup penghentian perjanjian kerjasama perdagangan antara kedua negara.
"Atena juga tunduk pada provokasi ekonomi berkaitan dengan janji Israel Amerika untuk mendukung sikap Yunani di IMF terkait permintannya untuk mendapatkan dukungan dana di tengah krisis keuangan yang mencekiknya," imbuhnya.
Disebutkan bahwa penjaga pantai Yunani hari ini, Jum'at (1/7) sore, menghalangi salah satu kapal "Freedom Flotilla 2" yang melawan larangan Yunani tersebut, berlayar menuju Jalur Gaza. Di atas kapal tersebut sejumlah relawan asing dan bantuan kemanusiaan.
Sumber di European Campaign, salah satu anggota aliansi Armada Kebebasan, mengatakan bahwa kapal Amerika yang membawa lebih dari 40 relawan internasional dan 3 tim media Amerika, telah berlayar dari pelabuhan Baramas Yunani, namun kapal penjaga pantai Yunani menghalangi jalannya setelah 20 menit berangkat.
Pihak penjaga pantai Yunani meminta kapal Amerika tersebut kembali ke pelabuhan. Namun para relawan yang ada di atas kapal menolak permintaan tersebut samba meneriakkan yel-yel "freedom for Palestine… freedom fo Ghaza"