Ciamis (01/07), Lembaga Dakwah Kamus Raudatul Muttaqin menyelenggaran Pelatihan Manajemen Lembaga Dakwah Kampus (PMLDK) dalam rangkaian kegiatan Musyawarah Mahasiswa di Universitas Galuh bersama Pusat Komunikasi Daerah Priangan Timur.Di akhir kepengurusannya, LDK Raudatul Muttaqin menyelenggarakan PMLDK dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang ke-LDK-an.“Kami mengharapkan agar pengurus yang akan mengemban amanah LDK ini memiliki gambaran serta pengetahuan dalam menjalankan kinerjanya di LDK nanti,” jelas Yuli, koordinator Kemuslimahan LDK Raudatul Muttaqin.
Dalam kegiatan yang bertema Internalisasi Gerakan Mencetak Generasi Muslim Peradaban ini, Puskomda Priangan Timur memberikan Pelatihan yang terbagi dalam empat sesi, yaitu Kaderisasi dan ke-LDK-an, manajemen Syiar, Jarmusda dan keakhwatan, serta Manajemen Mentoring.“Materi dalam pelatihan ini sangat penting dipahami oleh para pengurus LDK sebagai gambaran langkah kerja dalam kepengurusan LDK,” papar Wahyudin, ketua Puskomda Priangan Timur.
Pada sesi pertama, pemateri dari Puskomda menyampaikan tentang Kaderisasi yang merupakan suatu proses pengelolaan sumber daya manusia yang dipersiapkan untuk melanjutkan estafeta suatu peran tertentu.“Dalam kaderisasi terbagi beberapa tahapan yang harus dilalui, diantaranya tahapan membangun masyarakat kampus, membangun basis massa, membangun basis institusi, dan membangun kampus secara keseluruhan dengan konsep Islam,” terang Maidatul Mujahidah, pemateri dari Komisi B Kaderisasi Puskomda.
Mahasiswa Universitas Siliwangi ini juga menambahkan, bahwa yang penting dipahami ialah pencapaian tahap yang lebih tinggi merupakan penambahan aktivitas dan kerja-kerja dakwah, misalnya ketika sudah terbentuk basis massa, atau bahkan ketika LDK sudah terbentuk sekalipun, pembinaan kader bukan berarti berhenti, justru kualitas dan kuantitasnya harus senantiasa ditingkatkan untuk menghadapi amanah-amanah dakwah yang semakin berat.Selain itu, menurut Wahyudin, yang tak kalah penting harus ada dalam struktur LDK adalah Syiar karena dengan syiar ini kita mampu mensyiarkan LDK, mencitrakan individu kader LDK, dan tentunya mensyiarkan Islam.“Syiar adalah mengajak, menyeru, atau mempengaruhi orang lain pada jalan Islam dengan hikmah dan pelajaran yang baik, sehingga mereka mengingkari thagut dan beriman kepada Allah agar Mereka keluar dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya Islam,” papar pemateri dari Komisi A Syiar dan Isu Dunia Islam.Peran wanita dalam LDK juga memiliki posisi yang menentukan, sebab sesuai fakta membuktikan bahwa jumlah wanita di dunia ini adalah separuh dari jumlah laki-laki, seperti yang dijelaskan Widya Kartika dari Komisi C Kemuslimahan Puskomda.“Bekal-bekal muslimah da’iyah diantaranya dalam spiritual ia harus mampu menjaga Kestabilan amalan harian, memiliki kejelasan loyalitas, dan menghiasi diri dengan akhlak terpuji, selain itu, dalam intelektual harus memiliki pengetahuan Islam, pengetahuan modern, dan pengetahuan kecakapan, serta dalam fisik dan materinya pun harus memenuhi,” tutur Widya yang menjabat sebagai ketua Himatunnisa LDK KISI Universitas Siliwangi ini.
Pada sesi terakhir, Puskomda juga menjelaskan tentang manajemen mentoring yang menjadi hal terpenting bagi tarbiyah seseorang.Dengan lengkap dan terinci, seluruh peserta pelatihan mendapat pemahaman yang cukup untuk menjalankan roda organisasi di kepengurusa baru mereka nanti. “Mudah-mudahan generasi LDK yang akan datang lebih baik dan dapat menjalankan amanah organisasi dengan penuh tanggung jawab,” harap Yayat Nurhidayat, ketua LDK Raudatul Muttaqin Universitas Galuh. (Tim Media)
