Kilas Berita :
Home » » Sistem Kaderisasi Siyasi

Sistem Kaderisasi Siyasi

Written By PUSKOMDA Priangan Timur on 2 Mar 2012 | 3/02/2012


Bagaimana sistem kaderisasi siyasi yang efektif dan mampu menghasilkan perubahan di kemahasiswaan ?

Sebagaimana sistem kaderisasi pada lembaga dakwah kampus, kader siyasi juga membutuhkan sebuah sistem kaderisasi yang berjenjang dan lebih mengutamakan kerja lapangan ketimbang materi belaka. Kenapa kerja lapangan lebih diutamakan? karena karakter perekayasa perubahan tidak akan terbentuk dengan materi di ruangan yang mengandalkan papan tulis dan infokus, mereka perlu dilatih dan dimatangkan seiring dengan perjuangan dakwah siyasi yang mereka tempuh.

Dalam menyusun kurikulum kaderisasi siyasi, saya akan merunutkan dulu bagaimana proses yang perlu dilakukan, atau skema berpikir yang perlu dimiliki oleh para perumus kaderisasi siyasi, proses tersebut dirangkum dalam bagan alir berikut ini ;

   1. 1.        Profil Kader Siyasi

Pada bagian sebelumnya telah diutarakan lebih detail mengenai profil kader siyasi yang diharapkan, setidaknya ada empat profil utama yang dituntut untuk ada pada diri kader siyasi, yakni;

   1. Pemahaman Akan Fiqh Siyasah
   2. Keteladanan Sosial
   3. Kapasitas Intrapersonal
   4. Dinamis dan Mampu Membaca Situasi

Jika boleh disederhanakan, maka setidaknya ada 2 profil utama kader siyasi, yaitu pemahaman agama dan dakwah yang kompeten, dan penguasaan rekayasa sosial yang dinamis. Keseluruhannya perlu dimiliki oleh kader siyasi agar ia mampu menjalankan amanah dakwahnya dengan baik dan bijak di lingkungan kemahasiswaan. Kita tentu sangat menghindari kondisi dimana seorang kader siyasi tidak menguasai keseluruhan aspek profil ini, karena akan berdampak sangat fatal dalam pengelolaan dakwah kampus kedepannya.

Saya akan coba turunkan sub-profil yang dibutuhkan dari profil utama yang telah diutarakan sebelumnya dalam tabel berikut ini;

Kapasitas Islam dan Dakwah
    

Kapasitas Rekayasa Sosial

   1. Aqidah yang Kokoh
   2. Pemahaman Islam yang Luas
   3. Ibadah yang Lurus dan Benar
   4. Keteladanan Akhlak yang Mulia
   5. Penguasaan terhadap Sejarah Islam dan Strategi Dakwah Islam
   6. Karakter seorang Pemimpin Islam yang Adil
   7. Pemahaman Strategi Dakwah dan Dakwah Siyasi
   8. Penguasaan Manhaj Haroki (Pedoman Pergerakan)
   9. Pemahaman terhadap Konsep Peradaban dalam Islam
  10. Penguasaan strategi perubahan sosial
  11. Pengusaan mengolah isu dan opini konstruktif
  12. Penguasaan kemampuan orasi, negosiasi, lobi, dan komunikasi persuasi
  13. Penguasaan konten kajian isu nasional dan internasional
  14. Kapasitas membaca dan menulis yang baik
  15. Kemampuan untuk memobilisir massa dan gagasan
  16. Kemampuan memimpin forum dan berbicara di depan public secara meyakinkan
  17. Kemampuan berdebat, berdialektika dan berdiskusi dengan isu-isu yang ada
  18. Kapasitas dalam memimpin komunitas heterogen

    



Bila sahabat sekalian, melihat tentang profil atau aspek kompetensi yang diperlukan oleh kader siyasi, maka akan terlihat bahwa kaderisasi mandiri yang lebih berbasiskan tempaan di lapangan lebih akan dibutuhkan dalam membentuk karakter diatas. Materi saja tidak cukup, kader perlu membiasakan dirinya dalam belajar dan menuntut ilmu secara mandiri.

Dimulai dari akhir, begitulah konsep dalam kaderisasi, profil atau output apa yang ingin dilahirkan dari proses kaderisasi yang ada akan memudahkan pengelola kaderisasi siyasi dalam membangun kader siyasi yang berkualitas. Dari profil ini pulalah para kader dapat melihat sejauh mana dirinya sudah cukup layak menjadi kader siyasi yang di amanahkan di lingkungan dakwah yang heterogen.

   1. Tahapan dan Jenjang Kaderisasi Siyasi

Dalam tahap penjenjangan ini dapat menyesuaikan dengan penjenjangan diperkuliahan, karena biasanya tingkat di kuliah akan menentukan pemetaan di posisi siyasi seorang kader. Seperti pada tingkat 2 sebagai Ketua Himpunan, tingkat 3 Ketua BEM fakultas dan tingkat 4 sebagai Presiden BEM Universitas. Artinya, kader pun akan menyesuaikan penjenjangan ini seiring dengan semakin senior dirinya di kelas. Dalam setiap jenjangnya, seorang kader akan memiliki tanggung jawab tertentu, baik untuk dirinya dan untuk juniornya. Penjelasan mengenai penjenjangan yang juga di ikuti oleh pemetaan posisi strategis akan dipaparkan pada tabel berikut ini;
Bersambung. hhe
Share this article :

Puskomda FSLDK Priangan Timur

Puskomda FSLDK Priangan Timur
 
Support : Team MCD FSLDK Priangan Timur
Copyright © 2010. FSLDK Priangan Timur - Jawa Barat - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website | Editing by Team MCD
Proudly powered by Blogger