Atena-PIP: Kampanye Eropa Untuk Akhiri Blokade Gaza menyatakan kapal Swedia Norwegia, salah satu dari kapal Freedom Flotilla 2 sukses melewati prosedur yang ditetapkan otoritas Yunani guna mencegah armada berangkat menuju Gaza, setelah memperbaiki kerusakan yang disengaja yang dilakukan pihak intelijen Israel Mossad.
Kampanye Eropa, salah satu pendiri Aliansi Armada Pembebasan, dalam salinan keterangan yang diterima Pusat Informasi Palestina menyatakan, “Teknisi berhasil memperbaiki kerusakan kapal dan menyelesaikan semua prosedur yang ditetapkan otoritas Yunani bagi kapal-kapal konvoi Armada Pembebasan.” Disebutkan kapal ini akan menyusul kapal Karamah Perancis yang sedang berlayar menuju Jalur Gaza.
Perusakan dan Pelarangan
Kapal Swedia Norwegia ini membawa sejumlah relawan termasuk anggota parlemen Swedia, Amin Jabir, yang berangkat pada Rabu (6/7) sore dari pelabuhan di Yunani untuk berlayar menuju Gaza, setelah dilakuan upacara pelepasan oleh para relawan internasional dan anggota parlemen Yunani.
Kampanye Eropa yang berkantor di Brussel menuding otoritas Israel berupaya membunuh penumpang kapal Swedia-Norwegia lewat peledakan yang ditujukan dengan perusakan teknis yang sebelumnya juga dilakukan terhadap penumpang kapal Eropa.
Kampanye menyatakan, pipa utama mesin kapal Norwegia Swedia sengaja dirusak secara sengaja. Teknisi kapal menyatakan tujuan perusakan ini untuk menimbulkan ledakan di kapal yang bisa membakar ubin kapal yang dapat menyebabkan tewasanya penumpang kapal.
Karamah Menuju Gaza
Kapal Perancis Rabu kemarin sedang berlayar menuju Gaza setelah berhasil melewati perairan Yunani meski larangan yang ditetapkan otoritas Yunani kepada kapal aktifis yang mendukung Palestina yang berupaya memecahkan blockade laut Israel atas Gaza.
Kapal “Karamah” sukses berlayar meninggalkan perairan Yunani pada Selasa pagi dan berlayar lambat menuju Gaza, seperti dilaporkan jubir kapal Perancis.
Jubir menyebutkan, mereka berharap kapal-kapal lainnya bisa menyusul mereka untuk mematahkan blockade, dijadwalkan kapal-kapal ini berlayar pekan lalu menuju Gaza sebelum kemudian menghadapi beragam hambatan.
Sepuluh kapal yang dijadwalkan bergabung bersama konvoi masih menunggu di pelabuhan Yunani setelah otoritas Yunani melarang keberangkatan menuju Gaza.
Tekanan-tekanan dan Tekad
Lebih dari 300 aktifis dari 22 negara menyatakan tekad mereka berpartisipasi dalam Armada Freedom Flotilla 2 tahun ini, puluhan dari mereka berusia lebih dari separuh baya terdiri dari pensiunan Amerika dan Eropa.
Disebutkan bahwa entitas Israel menebar ancaman dengan beragam cara untuk mencegah Armada Pembebasan tiba di pantai Gaza, meski menggunakan kekuatan militer menghadapi armada dan relawan di dalamnya, seperti yang terjadi pada armada pertama tahun lalu dimana Israel membunuh 9 relawan internasional.
Kampanye Eropa Untuk Memecah Blokade Gaza menegaskan tekad mereka tetap bergerak untuk merealisir tujuan mencapai Gaza dan memberikan bantuan kemanusiaan yang dibawa konvoi untuk warga Palestina, meski ditengah ancaman Israel yang terus meningkat. (qm)
Kampanye Eropa, salah satu pendiri Aliansi Armada Pembebasan, dalam salinan keterangan yang diterima Pusat Informasi Palestina menyatakan, “Teknisi berhasil memperbaiki kerusakan kapal dan menyelesaikan semua prosedur yang ditetapkan otoritas Yunani bagi kapal-kapal konvoi Armada Pembebasan.” Disebutkan kapal ini akan menyusul kapal Karamah Perancis yang sedang berlayar menuju Jalur Gaza.
Perusakan dan Pelarangan
Kapal Swedia Norwegia ini membawa sejumlah relawan termasuk anggota parlemen Swedia, Amin Jabir, yang berangkat pada Rabu (6/7) sore dari pelabuhan di Yunani untuk berlayar menuju Gaza, setelah dilakuan upacara pelepasan oleh para relawan internasional dan anggota parlemen Yunani.
Kampanye Eropa yang berkantor di Brussel menuding otoritas Israel berupaya membunuh penumpang kapal Swedia-Norwegia lewat peledakan yang ditujukan dengan perusakan teknis yang sebelumnya juga dilakukan terhadap penumpang kapal Eropa.
Kampanye menyatakan, pipa utama mesin kapal Norwegia Swedia sengaja dirusak secara sengaja. Teknisi kapal menyatakan tujuan perusakan ini untuk menimbulkan ledakan di kapal yang bisa membakar ubin kapal yang dapat menyebabkan tewasanya penumpang kapal.
Karamah Menuju Gaza
Kapal Perancis Rabu kemarin sedang berlayar menuju Gaza setelah berhasil melewati perairan Yunani meski larangan yang ditetapkan otoritas Yunani kepada kapal aktifis yang mendukung Palestina yang berupaya memecahkan blockade laut Israel atas Gaza.
Kapal “Karamah” sukses berlayar meninggalkan perairan Yunani pada Selasa pagi dan berlayar lambat menuju Gaza, seperti dilaporkan jubir kapal Perancis.
Jubir menyebutkan, mereka berharap kapal-kapal lainnya bisa menyusul mereka untuk mematahkan blockade, dijadwalkan kapal-kapal ini berlayar pekan lalu menuju Gaza sebelum kemudian menghadapi beragam hambatan.
Sepuluh kapal yang dijadwalkan bergabung bersama konvoi masih menunggu di pelabuhan Yunani setelah otoritas Yunani melarang keberangkatan menuju Gaza.
Tekanan-tekanan dan Tekad
Lebih dari 300 aktifis dari 22 negara menyatakan tekad mereka berpartisipasi dalam Armada Freedom Flotilla 2 tahun ini, puluhan dari mereka berusia lebih dari separuh baya terdiri dari pensiunan Amerika dan Eropa.
Disebutkan bahwa entitas Israel menebar ancaman dengan beragam cara untuk mencegah Armada Pembebasan tiba di pantai Gaza, meski menggunakan kekuatan militer menghadapi armada dan relawan di dalamnya, seperti yang terjadi pada armada pertama tahun lalu dimana Israel membunuh 9 relawan internasional.
Kampanye Eropa Untuk Memecah Blokade Gaza menegaskan tekad mereka tetap bergerak untuk merealisir tujuan mencapai Gaza dan memberikan bantuan kemanusiaan yang dibawa konvoi untuk warga Palestina, meski ditengah ancaman Israel yang terus meningkat. (qm)